Distani, Juni 2025. Kecamatan Gedung Aji merupakan bagian dari Kabupaten Tulang Bawang Provinsi Lampung yang merupakan salah satu wilayah dari sentral pengembangan padi dan ikut andil dalam mensukseskan swasembada pangan.
Kecamatan Gedung Aji terbagi menjadi 9 Kampung/Desa yang memiliki Luas Baku Sawah (LBS) terluas ke-enam dari 15 kecamatan di Kabupaten Tulang Bawang yang memilik Luas baku Sawah (LBS) 46.833 Ha. Kecamatan Gedung Aji memilik Luas LBS 1578 Ha yang terdiri dari sawah reguler 1.328 Ha, dan sawah Oplah seluas 250 Ha.
Ada beberapa faktor yang menjadi kendala dalam mewujudkan swasembada pangan di Kecamatan Gedung Aji diantaranya, produktivitas yang masih rendah sehingga perlu diupayakan peningkatan produktivitas, dan juga dihadapkan pada berbagai masalah, diantaranya adalah masih kurangnya pengetahuan petani tentang penggunaan teknologi alsintan modern, optimalisasi lahan dan peningkatan ketrampilan petani.
MASALAH YANG DIHADAPI PENYULUH
Masih kurangnya Pengetahuan dan keterampilan petani dalam penggunaan teknologi alsintan modern, optimalisasi lahan, serta kurangnya akses petani terhadap informasi dan teknologi baru. Oleh karena itu, perlu ditingkatkannya kompetensi penyuluh dan kapasitas kelembagaan penyuluhannya, serta selalu berperan aktif dalam menumbuhkan dan meningkatkan kelembagaan petani, yang sampai saat ini masih belum semuanya berjalan dengan aktif.
TUJUAN STARATEGI PENYULUH
Strategi peyuluh merupakan salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas pangan melalui pengenalan teknologi alsintan modern, optimalisasi lahan dan pendampingan intensif ke petani.
Potensi keberhasilan dalam strategi penyuluhan yaitu dengan meningkatkan kompetensi penyuluh pertanian dan kapasitas kelembagaan penyuluh. Dan juga membantu petani dalam menguatkan fungsi kelembagaan petani yang kuat dan mandiri.
STRATEGI PENYULUH PERTANIAN UNTUK MENDUKUNG SWASEMBADA PANGAN
PENDAMPINGAN INTENSIF
Dalam rangka swasembada pangan fokus pada peningkatan produktivitas harus terus dilakukan kepada petani melalui pengenalan teknologi alat mesin pertanian (alsintan) modern dan optimalisasi lahan. Penyuluh perlu melakukan pendampingan yang intensif kepada petani dan kelompoktani, khususnya terkait pengelolaan lahan yang optimal, penggunaan bibit unggul, penggunaan pupuk yang tepat, dan penanganan hama penyakit. Hal ini bisa tercapai dengan memberikan pelatihan intensif, pendampingan lapangan, serta penggunaan aplikasi digital untuk manajemen lahan.
Dan yang paling penting adalah penyuluh pertanian terus mendukung program Kementerian Pertanian dalam mensukseskan swasembada pangan (Padi) dengan target percepatan tanam melalui Laporan Luas Tambah Tanam (LTT) baik pada lahan sawah reguler maupun lahan sawah oplah.
Penyuluh juga perlu membantu petani untuk mengidentifikasi dan memanfaatkan lahan yang belum optimal, seperti lahan tidur atau lahan yang kurang produktif, memberi dukungan dalam program cetak sawah jika diperlukan dan juga program pengelolaan lahan lain yang sesuai dengan kondisi lokal seperti lahan tadah hujan atau pemanfaatan lahan-lahan rawa jika ada.
PENINGKATAN KOMPETENSI PENYULUH dan KELEMBAGAAN PENYULUH
Kami sebagai penyuluh harus terus ditingkatkan kompetensinya melalui pelatihan, kursus, dan mengikuti perkembangan teknologi pertanian terkini, hal ini penting untuk menjadikan kami sebagai penyuluh agar dapat menjadi fasilitator yang efektif dalam memberikan informasi dan bimbingan kepada petani.
Kami sebagai penyuluh juga selalu berupaya memaksimalkan fungsi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) sebagai tempat penyelenggaraan penyuluhan pertanian terkait berbagai aspek pertanian.
PEMBENTUKAN KELEMBAGAAN PETANI YANG KUAT
Penyuluh perlu membantu petani membentuk kelembagaan petani (Poktan/Gapoktan) yang kuat, mandiri dan berdaya saing. Kelompok tani ini dapat menjadi wadah untuk berbagi pengetahuan, saling membantu, melakukan usaha bersama-sama juga mampu membangun kemitraan.
Keberhasilan swasembada pangan sangat ditentukan oleh peningkatan produktivitas pangan. Peningkatan produktivitas pangan sangat dipengaruhi oleh kemampuan pengetahuan petani dalam pengenalan dan penguasaan teknologi alat mesin pertanian modern, pengetahuan optimalisasi lahan, pendampingan yang efektif oleh penyuluh, dan juga dibutuhkan dukungan penuh oleh penyuluh dan petani terhadap program kementerian pertanian dengan target percepatan tanam melalui pelaporan luas tambah tanam (LTT).
Peningkatan kompetensi penyuluh dan peningkatan kapasitas BPP sebagai kelembagaan penyuluh merupakan penerapan strategi penyuluhan yang efektif dalam upaya mendukung percepatan keberhasilan swasembada pangan.
Penyuluh sangat berperan dalam membantu kelembagaan petani untuk menjadi kuat, mandiri dan berdaya saing, dimana penyuluh adalah sebagai motivator, educator dan fasilitator yang sangat dibutuhkan. (*Penulis: EKO PURWOKO, S.P., S.Pi. PENYULUH PERTANIAN AHLI MADYA/KORLUH BPP KEC. GEDUNG AJI).