Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan Dan Perikanan (DJPB KKP) dan Dinas Perikanan Kabupaten Tulang Bawang mengadakan pertemuan dengan P3UW Lampung dan pengurus Koperasi Petambak Bumi Dipasena (KPBD)

Pertemuan tersebut di laksanakan pada hari rabu sore 11 maret 2020 mulai pukul 14.30 di kantor BPP P3UW Lampung Kecamatan Rawajitu Timur kabupaten Tulang Bawang, Lampung.

Hadir disana DJPB KKP di wakili oleh Bapak Agung beserta Bapak Putra, Dinas Perikanan Tulang Bawang di wakili oleh Kepala Bidang Perikanan Budidaya Bapak Ruzaidi Sp.,M.M , dan Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Perikanan Budidaya Adi Masyuryotomo, beserta Penyuluh Perikanan Bapak Fridudin, dan beberapa Pengurus BPP P3UW Lampung dan pengurus KPBD.

Agenda pertemuan tersebut adalah pembahasan dan proses verifikasi data proposal pengajuan bantuan excavator yang telah di ajukan oleh P3UW Lampung ke pemerintah.

Dalam Sambutan ketua P3UW Lampung yang di wakili oleh Bapak Arizal / Koordinator Bidang SDM P3UW Lampung mewakili ketua atau wakil ketua yang tidak bisa hadir, memperkenalkan masing-masing pengurus BPP P3UW Lampung yang ikut hadir pada pertemuan tersebut.

Dan menerangkan maksud dan tujuan diadakannya pertemuan tersebut yaitu pembahasan dan proses verifikasi data proposal pengajuan bantuan excavator.

“Tidak hanya excavator yang kami butuhkan tapi alat sedot lumpur, dreger kalau kami bilang” ujar pak Arizal pada sambutannya itu.

Pengurus BPP P3UW Lampung

Selanjutnya sambutan oleh ketua KPBD di wakili oleh bapak suryadi. Yang menceritakan koperasi petambak yang sedang berjalan di bumi Dipasena, dan juga menjelaskan keadaan kanal wilayah pertambakan dipasena yang saat ini hampir rata2 mengalami pendangkalan. Dan butuh pengerukan.

“Sedangkan areal di wilayah kami sangat luas sehingga kami kekurangan alat” ujar pak Suryadi.

Yang menjadikan kendala besar adalah minimnya jumlah excavator yang di miliki P3UW Lampung dan usia excavator yang sudah tua, sehingga pengerukan kanal wilayah tambak Dipasena tidak bisa maksimal.

“Dan usia excavator kami sudah 5 atau 6 tahun sehingga 10 hari kerja, 10 hari istirahat” imbuh pak suryadi.

Di akhir sambutannya pak Suryadi mengatakan masyarakat Bumi Dipasena sangat berharap pengajuan bantuan excavator dari KKP bisa terealisasi.

Suasana di ruang pertemuan

Pada puncak acara ini yaitu pembahasan dan proses verifikasi data proposal pengajuan bantuan excavator, Bapak Agung sebagai perwakilan DJPB KKP melakukan pengecekan kelengkapan data proposal tersebut.

Pada pembicaraannya beliau sedikit menerangkan bagaimana sebenarnya prosedur pengajuan sebuah proposal.

“Untuk mengajukan proposal patokan atau tolak ukurnya adalah petunjuk teknis. Identifikasi dari dinas baru proses verifikasi” ujar beliau.

Dan beliau menambahkan jika pengajuan bantuan excavator tersebut terealisasi maka harapan kedepannya track record nya bagus. Harus ada laporan rutin pemanfaatan. Dan jika alat di pinjamkan harus ada kontrak kerja dan biaya harus menyamakan dengan harga swasta.

Pada pembahasan itu dari pihak DisKan Tulang Bawang menyarankan kepada P3UW Lampung jika membutuhkan bantuan sarana yang lain bisa mengajukan proposal lagi.

Di akhir pembahasan, P3UW Lampung menjelaskan histori dan latar belakang pertambakan Dipasena yang di terangkan oleh sodara Ari salah satu anggota P3UW Lampung.

Namun proses verifikasi data proposal ini belum bisa di selesaikan sepenuhnya karena ada kekurangan mengenai kelengkapan data. Dan menurut Bapak Agung proposal ini bisa sepenuhnya di verifikasi dan pengajuan bantuan excavator ini bisa terealisasi jika kelengkapan data yang di maksud bisa di penuhi.

Pihak P3UW Lampung sendiri mengatakan menyanggupi untuk melengkapi data tersebut dalam jangka waktu 3 hari.


Diteruskan By : Efredi Perikanan Tuba

Penulis : Febri / IT BPP P3UW Lampung,


Tinggalkan Komentar

Silakan tinggalkan komentar Anda secara santun dan sesuai topik.
Silakan masuk untuk berkomentar Masuk dengan Google