Distani, Juni 2026.  Sistem tabela (tanam benih langsung) merupakan metode budidaya padi tanpa proses persemaian dan transplantasi, di mana benih langsung ditebar di lahan sawah yang sudah diolah. Metode ini semakin populer di kalangan petani karena dianggap lebih praktis dan hemat tenaga kerja.

Perbandingan Plus-Minus Budidaya Padi Sistem Tabela vs Transplanting (Tanam Pindah)

Hal yang perlu dipertimbangkan  dalam sistem budidaya Tabela :


Kebutuhan benih relatif lebih tinggi

Tenaga kerja lebih hemat tenaga karea tidak melalui proses semai & pindah tanam

Waktu tanam lebih cepat karena dapat langsung diaplikasikan setelah olah lahan (hemat 7–10 hari)

Pengendalian gulma lebih sulit karena lahan cenderung terbuka sejak awal sehingga gulma tumbuh cepat

Biaya awal bisa lebih murah dalam tenaga, tapi naik di benih dan pestisida

Risiko kegagalan tinggi jika benih tidak bagus atau gangguan burung/tikus

Perawatan intensif di awal: pengairan, herbisida, perlindungan benih

Beberapa kondisi lahan harus terpenuhi seperti lahan harus datar, irigasi lancar, dan tidak tergenang

Penggunaan alat : bisa memakai rice seeder/manual broadcast


Hal yang perlu dipertimbangkan  dalam sistem budidaya Tanam Pindah :


Kebutuhan benih relatif lebih rendah 

Butuh tenaga kerja lebih banyak dan waktu tanam lebih lama

Waktu tanam lebih lama karena ada proses semai & tanam ulang

Pengendalian gulma umumnya lebih mudah karena kondisi lahan tergenang dan padi sudah lebih tinggi

Biaya awal lebih mahal karena butuh tenaga dan hari kerja lebih banyak

Resiko kegagalan semai lebih rendah karena bibit sudah kuat saat ditanam

Tidakmembutuhkan perawatan intensif 

Lebih fleksibel dalam aspek kondisi lahan, termasuk lahan agak dalam/genangan

Penggunaan alat : cenderung manual atau semi-mekanis (rice transplanter)

Kesimpulan

Budidaya padi dengan sistem tabela merupakan inovasi yang menjawab tantangan modernisasi pertanian, khususnya efisiensi tenaga kerja dan waktu. Meskipun memiliki beberapa tantangan, seperti kebutuhan benih lebih besar dan kontrol gulma yang ketat, sistem ini layak diterapkan di lahan datar dengan irigasi baik serta manajemen yang optimal.

Sistem tabela bukan sekadar metode tanam alternatif, tapi peluang bagi petani untuk meningkatkan efisiensi usaha tani padi di era kekurangan tenaga kerja dan keterbatasan waktu.


Ditulis oleh Agung Prastiyo, S.P. (Penyuluh Pertanian Ahli Pertama pada BPP Dente Teladas).